Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Prinsip Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran pada Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian murid, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan murid yang beragam. Dengan demikian, pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Contoh Pada awal tahun ajaran, guru berusaha mencari tahu kesiapan belajar murid dan pencapaian sebelumnya. Misal melalui dialog dengan murid, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/atau metode lainnya yang sesuai. Guru merancang atau memilih ATP sesuai dengan tahap perkembangan murid, atau mengacu ke tahap awal. Guru bisa menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, ATP, dan modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas murid menjadi pembelajar sepanjang hayat. Contoh Guru mendorong murid untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan. Guru senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan murid untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter murid secara holistik. Contoh Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan untuk membantu murid mengembangkan kompetensi. Misal belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan pembelajaran terdiferensiasi. Guru merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi murid. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya murid, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra. Contoh Guru menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat murid. Guru merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif antara guru dan murid, sesama murid, serta antara murid dan materi belajar. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Contoh Guru berupaya untuk mengintegrasikan prinsip kehidupan keberlanjutan sustainable living pada berbagai kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi. Misal menggunakan sumber daya secara bijak hemat air, listrik, dll., mengurangi sampah. Guru memotivasi murid untuk menyadari bahwa masa depan adalah milik mereka, sehingga mereka perlu mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan mereka. Prinsip Asesmen Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid. Prinsip asesmen adalah sebagai berikut Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, murid, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Contoh Guru menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan murid. Guru merencanakan pembelajaran dengan merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan balik agar murid menentukan langkah untuk perbaikan ke depannya. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran. Contoh Guru memikirkan tujuan pembelajaran pada saat merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan pada murid mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran. Guru menggunakan teknik asesmen yang beragam sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya reliable untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya, dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai ke depannya. Contoh Guru menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan hanya untuk kepentingan menguji. Guru menentukan kriteria sukses dan menyampaikannya pada murid, sehingga mereka memahami ekspektasi yang perlu dicapai. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut. Contoh Guru menyusun laporan kemajuan belajar secara ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting untuk dipahami oleh murid dan orang tua. Guru memberikan umpan balik secara berkala kepada murid dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama, serta melibatkan orang tua. Hasil asesmen digunakan oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Contoh Guru menyediakan waktu untuk membaca, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen. Guru menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Dalambuku Condition of Learning, Bagne (1997) mengemukakan Sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut : 1. Menarik perhatian (gaining attention) : hal yang menimbulkanminat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi, atau kompleks. 2. 11 Metode Pembelajaran PAUD Silahkan dibacaDewasa ini guru-guru di tuntut untuk menjadi guru yang profesional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai guru profesional adalah kompetensi pedagogoik. Kompetensi pedagogik berkaitan dengan keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan atau proses pembelajaran di kelas. Diharapkan guru memiliki kompetensi pedagogik yang baik agar mampu memberikan ruang belajar yang dapat menggali potensi dan mengembangkan kemampuan siswa siswi di satu keterampilan guru sebagai kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru yaitu penguasaan terhadap metode pembelajaran. Setiap guru harus menguasai tidak hanya 1 metode pembelajaran. Dengan menguasai banyak metode guru dapat atau mampu untuk menciptakan pembelajaran yang variatif dan tidak di sekolah guru harus memiliki keterampilan penguasaan metode pembelajaran yang banyak. Jika melihat karakteristik anak PAUD maka seorang guru PAUD dituntut untuk dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif, dan berorientasi pada anak. Sehingga anak dapat berkembang dengan pesat dan potensi siswa dapat berkembang secara apa saja metode pembelajaran yang harus dikuasai oleh seorang guru PAUD. Pada artikel ini akan dijelaskan 11 metode pembelajaran yang wajib seorang guru PAUD ketahui dan metode pembelajaran untuk anak Metode BerceritaSetiap orang pasti pernah bercerita. Seseorang bercerita dengan tujuan bermacam-macam. Ada yang tujuannya hanya sekedar menyampaikan informasi, ada yang tujuannya untuk menghibur dan ada yang memiliki tujuan memberikan semangat. Bercerita ternyata dapat digunakan dengan tujuan untuk belajar. Sehingga metode bercerita ini menjadi salah satu metode yang dapat diterapkan dalam proses Metode BerceritaMetode cerita adalah kegiatan seseorang secara lisan untuk menyampaikan suatu hal kepada orang lain. Hal tersebut dapat berupa informasi, atau hal lain seperti dongeng yang memiliki tujuan untuk menghibur. Bercerita dapat dilakukan dengan alat bantu media atau tanpa bantuan alat dalam kelas, metode cerita dapat diartikan sebagai kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan secara lisan baik dari guru ke siswa, siswa ke guru dan juga dari siswa ke siswa. Jadi bercerita dalam kelas tidak hanya guru yang bercerita untuk menciptakan kelas yang berorientasi pada siswa maka memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melakukan sendiri menjadi salah satu aspek yang paling bercerita haruslah memperhatikan keutuhan isi cerita dari awal sampai akhir. Guru juga hars merencanakan isi cerita yang akan disampaikan sehingga dapat menjadi cerita yang utuh dan menarik. Metode ini sejatinya merupakan padanan dari metode ceramah hanya saja terdapat modifikasi dalam bentuk penyampaian menjadi lebih menarik .Tujuan Metode BerceritaTujuan utama penggunaan metode cerita tentu agar tercapainya tujuan pembelajaran. Namun lebih sepesifik metode bercerita memiliki tujuan untuk melatih siswa mendengarkan cerita, memahami isi cerita, bertanya dari isi cerita, menjawab soal yang bersumber dari cerita dan terakhir yaitu mampu untuk menceritakan kembali apa yang ia dengan dengan bahasa mereka metode berceritaMetode bercerita adalah sebuah metode yang dapat menarik minat siswa dalam mempelajari suatu hal. Terlebih bila cerita disampaikan secara “wah”. Metode cerita juga berfungsi untuk menambah perbendaharaan kata anak usia PAUD. Dengan mendengarkan siswa akan memahami kata kata yang mereka belum pernah tau sebelumnya. Sehingga mereka akan berfikir dan menyimpan berbagai macam perbendaharaan kata baru. Dengan bercerita kembali mereka dapat memperkuat ingatan terhadap perbendaharaan kata metode berceritaDengan menerapkan metode bercerita ada beberapa hal yang dapat diperoleh sebagai manfaat, diantaranya yaitu1 melatih daya serap atau daya tangkap anak2 mengembangkan daya fikir anak3 meningkatkan konsentrasi anak4 mengembangkan daya imajinasi siswa5 menciptakan situasi yang menyenangkan di kelas6 meningkatkan keakraban antara guru dan siswa siswinya7 meningkatkan perkembangan bahasa dan Kekurangan Metode BerceritaKelebihanya antara lainDapat menjangkau jumlah anak yang relatif lebih banyakWaktu yang disediakan dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisienPengaturan kelas menjadi lebih sederhanaGuru dapat menguuasai kelas dengan lebih mudahSecara relatif tidak banyak memerlukan biayaKekuranganya antara lainAnak didik menjadi fasif,karena lebih banyak mendengarkan atau menerima penjelasan dari guru dapat diatasi dengan membagi waktu bercerita atau memberikan kesempatan yang sama untuk anak bercerita kembaliKurang merangsang perkembangan kreativitas dan kemampuan siswa untuk mengutarakan pendapatnyaDaya serap atau daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah sehinggasukar memahami tujuan pokok isi ceritaCepat menumbuhkan rasa bosan terutama apabila penyajianaya tidak menarikIsi CeritaPada anak usia PAUD cerita yang digunakan adalah cerita-cerita yang dapat menumbuhkan perasaan emosional, sosial, spiritual dari anak yang mendengarkannya. Isi cerita juga harus mengandung unsur unsur pengetahuan sesuai dengan perencanaan pembelajaran tujuan belajar. cerita bertemakan petualangan, juga akan menarik untuk di simak oleh anak usia Metode BermainAnak usia PAUD adalah anak yang menyukai bermain. Tidak bisa kita pungkiri bahwa mereka memandang banyak hal sebagai sebuah permainan yang menyenangkan. Oleh sebab itu sangat penting bagi seorang guru untuk bisa menerapkan metode bermain ini di dalam bermain sangat sesuai denga tingkat perkembangan anak usia dini yang masih sangat menyukai Metode PermainanMetode bermainan dapat memberikan kesempatan secara langsung bagi siswa untuk mempelajari suatu hal dengan merasakannya. Hal itu berbeda dengan perkembangan pembelajaran di ruang kelas yang lebih menonjolkan kegiatan kognitif. Meskipun begitu metode bermain tidak serta merta meninggalkan tujuan perkembangan kognitif anak. Metode ini hanya memandang bahwa belajar dengan memberi kesempatan secara langsung kepada anak auntuk merasakan dan bermain dalam perannya di dalam akan lebih efektif dibandingkan cara Metode BermainPenerapan metode bermain akan sangat bermanfaat untuk perkembangan siswa, manfaat manfaat tersebut terdiri atas 1 Manfaat motorikManfaat ini berkaitan dengan perkembangan kemampuan fisik seseorang. Dengan bermain kemampuan fisik anak akan meningkat. permainan yang membutuhkan kegiatan fisik akan mengembangkan kemampuan otot otot pada anak, kemampuannya bergerak dan luwes dalam mengerjakan sesuatu Manfaat AfeksiManfaat afeksi merupakan manfaat yang berhubungan dengan perkembangan psikologi anak. Perkembangan tersebut termasuk naluri, insting, sifat, karakter dan kepribadian dari si anak tersebut. Dengan berkain siswa dapat menyalurkan kebutuhan psikisnya baik emosional maupun keinginan keinginan yang belum terpenuhi dalam kehidupan sehari Manfaat kognitifManfaat kognitif berkaitan dengan kemampuan nalar, berfikir, pengetahuan siswa terhadap topik permasalahan tertentu. Dengan bermain anak dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya. Pada anak usia dini, mereka memiliki imajinasi yang luat biasa. Sehingga kita sering melihat mereka berbicara sendiri dengan mainannya. Dan itu adalah proses belajar mereka dengan cara bermain sehingga hal itu wajar sering kita Manfaat KeseimbanganDalam bermain ada kalanya anak menemukan hal psotif dan hal negatif pula. Dengan menemukan hal itu anak akan mengetahui hal mana yang baik dan tidak baik. Hal itu bermanfaat untuk keseimbangan anak dalam mempelajari hal baik dan tidak Metode Proyek SederhanaMetode proyek artinya melakukan pekerjaan. MEtode proyek dalam pembelajaran artinya memberikan pekerjaan kepada siswa untuk menyelesaikan suatu persoalan tertentu. Proyek ini dapat dikerjaakan secara kelompok atau Sekolah PAUD proyek yang diberikan adalah proyek sederhana, oleh sebab itu metode pembelajarannya disebut sebagai metode pembelajaran proyek sederhana. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode proyek yaitu Melakukan pengamatan terhadap warna daun adaa yang hijau, kuning, merah, dllMelakukan kegiatan menjiplakMewarnai gambar tumbuh-tumbuhanMenemukan benda yang memiliki bentuk persegi, segitiga, spesifik, berikut ini langkah-langkah pembelajaran dengan metode proyeka. PenyelidikanPada kegiatan penyelidikan guru emberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhafap suatu topik yang akan guru sampaikan. Misalnya Taukah kamu bentuk segitiga segi empat, lingkaran, Penyajian bahan baruMelalui metode cerita, atau ceramah juga bisa. Guru menyampaikan materi yang berkaitan dengan topik yang akan diselidiki. Misanya Guru menyampaikan bentuk-bentuk bangun datar seperti lingkaran, segitigaas, Asimilasi/pengumpulan dataKegiatan siswa untuk mencari informasi dengan cara mengamati, mencatat dan mendokumentasikan segala informasi yang dibutuhkan sebagai tugas yang diberikan oleh guru. Misal Setelah mengetahui bentuk-bentuk bangun datar, siswa diminta untuk mengamati benda-benda disekitar mereka yang memiliki bentuk bundar, persegi atau Mengorganisasikan dataSiswa diminta guru untuk mengorganisasikan data yang telah mereka cari. Pengorganisasinan dapat berupa kegiatan seperti menggolongkan, memisahkan, menganalisis, dll. Misal Setelah anak-anak mengamati dan mendokumentasikan benda-benda yang memiliki bentu persegi, segitiga, lingkaran, maka siswa diminta mengkelompokan data tersebut pada kolom yang Menyampaikan kembaliPada tahap ini para siswa menyampaikan kembali apa yang telah mereka ketahui dari data yang telah mereka proyek ini sangat baik karena peserta didik dapat secara langsung memanfaatkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam praktik yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode pembelajaran proyek sederhana adalah tidak semua topik pembelajaran dapat menggunakan metode ini. Guru harus pandai memilah dan merencanakan penggunaan metode proyek sederhana pada materi yang tepat Metode Kerja Kelompok BesarMetode kerja kelompok saat ini sangat populer di sekolah-sekolah. Banyak guru sudah menyadari bahwa dengan belajar bersama dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik tertentu. Metode kerja kelompok merupakan metode pembelajaran beruapa penyajian materi yang disajikan dalam bentuk tugas yang diberikan kepada suatu kelompok yang terdiri dari beberapa Sekolah PAUD metode kerja kelompok biasanya diberikan kepada kelompok besar. Kelompok besar adalah gabungan seluruh siswa di kelas. Metode pembelajaran ini hampir sama dengan metode pembelajaran proyek sederhana. Perbedaan antara keduanya yaitu metode pembelajaran proyek sederhana di kerjakan oleh kelompok-kelompok kecil dengan jumlah siswa 3-4, sementara kelompok besar jumlah siswa satu kelompok bisa seluruh siswa dalam 1 kelas atau 15-20 dengan hal-hal yang dikerjakan pada metode kerja kelompok, siswa diberikan tugas untuk menyelesaikan tugas-tugas besar. Seperti mendirikan tenda sexara bersama-sama. Guru memberikan aba-aba dan memberikan petunjuk cara mendirikan atau mempercantik lingkungan kelas secara bersama-sama5. Metode KaryawisataMetode karyawisata merupakan kegiatan pembelajaran dengan mengamati dunia secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Metode karya wisata memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengobservasi, mengamati, menemukan secara langsung dengan melihat objek yang mereka pelajari secara sebab itu pada sekolah PAUD karya wisata dapat dilaksanakan dengan cara membawa anak-anak menuju obyek-obyek tertentu sebagai tempat untuk memberikan pengayaan pengetahuan kepada karyawisata dapat memberikan banyak manfaat kepada siswa, dianataranya yaituMerangsang minat anak terhadap sesuatu hal yang ia amatiMemperluas informasi dari apa yang telah ia pelajari di kelasMemberikan pengalaman langsung mengenai apa yang ada di dunia tempat yang dapat dijadikan destinasi atau tujuan kegiaatn karyawisata untuk anak usia dini yaituPeternakan domba, kuda, kelinci, sapi, bebek, seperti, penangkaran ikan lele, mujahir, ikan as, dllKebun binatangMuseumbaik museum sejarah, museum binatang dan tumbuhan kegiaatn festival6. Metode Tanya JawabMetode tanya jawab adalah metode pembelajaran yang dilakukan guru dengan memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawabnya. Sebaliknya juga dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan guru terdengan sederhana, metode tanya jawab dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan berkomunikasi, meningkatkan keterampilan berfikir, meningkatkan keterampilan berbicara secara lisan dengan baik, dan mampu untuk meningkatkan keterampilan tanya jawab juga dapat mendorong kepada kegiatan penelusuran lebih dalam terhadap topik metode ini terlihat sederhana yaitu dengan melakukan tanya jawab, namun guru harus merencanakan kegaiatn tanya jawab dengan baik. Perencanaan dimaksudkan agar pertanyaan yang diberian dapat mengarahkan siswa untuk memahami materi guru harus memperhatikan beberapa hal penting untuk menerapkan metode tanya jawab, yaituMateri yang disampaikan harus menarik dan menantan, serta mengandung unsur aplikatif dalam kehidupan yang disajikan bervariatif, kadang guru dapat menggunakan pertanyaan tertutup atau terkadang dapat menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya iya atau tidak, sementara pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya ada banyakk dengan teknik bertanya yang Metode DemonstrasiMetode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara menunjukan. Dalam kegiatan pembelajaran di PAUD. Guru menunjukan proses melakukan sesuatu, mengerjakan sesuatu itulah yang dimaksud dengan metode Kegiatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi adalahCara membuat benda-benda dengan plastisinCara menyapa orang yang lebih tuaMemperbaiki tulisan yang salahCara menonton TV yang menerapkan metode pembelajaran demonstrasi manfaat yang akan diperoleh diantaranya yaituAnak dapat lebih memperhatikan apa yang guru jelaskanProses pembelajaran terarah pada apa yang mereka pelajariMemberikan pengalaman dan kesan yang lebih mendalam sehingga anak tidak mudah lupaUntuk menerapkan metode pembelajaran demonstrasi maka langkah-langkah yang dapat guru lakukan yaitua. Menetapkan tujuan yang hendak dicapaib. Menetapkan bentuk demonstrasi yangakan digunakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkanc. Menetapkan bahan-bahan dan alat yang akan digunakand. Merencanakan langkah-langkah demonstrasie. Menentukan penilaian apa yang akan diguakan sebagai evaluasi pembelajaran8. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah pemberian tugas belajar kepada anak. Tugas yang diberikan dapat berupa soal, materi untuk dipelajari, pekerjaan rumah dll. Tugas diberikan guru kepada siswa harus mengarahkan terhadap tercapainya suatu materi yang diinginkan untuk memberikan tugas kepada siswa guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal dianataranyaTujuan diberikannya tugas, apakah untuk melatih ketepatan atau keterampilan kemampuan seluruh anak, karena di kelas terdapat anak yang dapat menyelesaikan tugas dengan cepat dan ada anak yang lambat dalam menyelesaikan tugasnyaMemperhatikan kondisi kelas, bagaimakanakah kndisi kelas saat itu apakah dalam kondisi yang menyenangkan atau yang dapat diperoleh dari metode pemberian tugas yaituMemperoleh umpan balik tentang kualitas hasil belajar anakMeningkatkan keterampilan belajar anakTugas yang diberikan secara berkala, teratur dan ajeg akan menanamkan kebiasaan belajar yang baik kepada anakPemberian tugas yang dirancang dengan tepat akan meningkatkan prestasi belajar tugas menjadi salah satu metode pembelajaran yang baik jika dapat direncanakan dengan baik. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keterampilan belajar siswa dan prestasinya. Keteraturan dan perencanaan yang baik menjadi kunci dari penerapan metode pembelajaran Beyond Center Circle TIme BCCTMetode pembelajaran BCCT merupakan metode pembelajaran dimana guru sebagai pendidik menghadirkan funia nyata di dalam kelas dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan, pengalaman dan penerapan dalam dunia pembelajaran BCCT memberikan kesempatan siswa untuk dapat terus aktif berfikir, anak berlatih untuk menemukan pengetahuannya sendiri sementara guru mencoba untuk menjadi fasilitaor yang memberikan fasilias untuk mendukung siswa mempelajaari banyak pembelajaran yang disetting oleh guru diharapkan dapat memberikan kesempatan siswa untuk mengalami tidak hanya kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas diantaranya yaituBernyanyiMembaca puisiBerceritaBermain peranUntuk mengetahui lebih jauh tentang metode BCCT silahkan klik pada materi beriut ini METODE Circle The Time Lingkari KalenderMetode pembelajaran Circle The Time merupakanmetode pembelajaran yang mengunakan kalender sebagai tema-tema pada materi pembalajaran. Pembelajaran dengan metode ini menghubungkan anatara hari hari besar di kelender dengan tema-tema pembelajaran,Guru menandai hari-har besar yang ada di kalender dan selanjutnya menggunakannya sebagai tema pada pembelajaran yang ada di kelas atau luar conntoh Hari kartini pada kalender, guru mengajak siswa untuk mengenakan kebayaHari pahlawan guru mengajak siswa untuk mengenal pahlawanHari kemerdekaan Indonesia guru mengajak siswa untuk merayakan kemerdekaan dengan festifal, dll11. Metode Presentasi dan CeritaMetode ini adalah salah satu metode yang paling saya sukai, khusus di PAUD caranya dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan informasi yang mereka miliki dengan cara ini biasa dilakukan setiap pagi, dengan memilih 2 -3 anak untuk menceritakan pengetahuan mereka tentang topik tertentu. Topik tersebut selanjutnya diankat dalam materi pelajaran pada hari itu. Biasanya metode ini dilakukan 3 kali dalam satu minggu dengan siswa yang presentasi acak atau ini dapat memberikan manfaat banyak diantaranyaSiswa pandai untuk berkomunikasiSiswa bertanggung jawab untuk mempelajari sesuatu hal dan bercerita kepada temannya mereka sudah ditunuk 1 hari sebelum hari mereka berceritaSiswa aktif mencari informasi yang mendengarkan dapat menjadi pendengar yang baik, karena tidak hanya dari guru dia mendengar, dari temanpun yang berbicara mereka harus memiliki sikap mendengar yang baik nformasi tentang metode pembelajaran untuk PAUD Pendidikan Anaka Usia DIni Semoga dapat membantu dalam upaya memperkaya pengetahuan tentang metode juga Media Pembelajaran Interaktif di Era DigitalisasiContoh Metode Ilmiah dan Cara MenentukannyaPrinsipyang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini ialah sebagai berikut : 1. Belajar melalui bermain. Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain. Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang sempurna melalui bermain, dapat menunjukkan pembelajaran yang bermakna pada anak. 2. Berorientasi pada perkembangan1. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati anak. Saat bermain anak melatih otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi, bersosialisasi, mengenal matematika, sain, dan banyak hal lainnya. Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi. Dalam keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun pengalaman positif. Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak yang senang belajar. 2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak Anak sebagai pusat pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran di rencanakan dan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan kognitif anak. Pembelajaran PAUD bukan berorientasi pada keinginan lembaga/guru/orang tua. 3. Stimulasi Terpadu Anak memiliki aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan seni. Kebutuhan anak juga mencakup kesehatan, kenyamanan, pengasuhan, gizi, pendidikan, dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini memandang anak sebagai individu utuh, karenanya program layanan PAUD dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Untuk memenuhi stimulasi yang menyeluruh dan terpadu, maka penyelenggaraan PAUD harus bekerjasama dengan layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua. Dengan kata lain layanan PAUD Holistik Integratif menjadi keharusan yang dipenuhi dalam layanan PAUD. 4. Berorientasi pada Perkembangan Anak Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda, namun demikian pada umumnya memiliki tahapan perkembangan yang sama. Pembelajaran PAUD, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, dan memberi dukungan sesuai dengan perkembangan masing-masing anak. Untuk itulah pentingnya pendidik memahami tahapan perkembangan anak. 5. Lingkungan Kondusif Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Anak belajar kebersihan, kemandirian, aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan baik, bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak. Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya. Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. 6. Menggunakan Pendekatan Tematik Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya. 7. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan PAKEM Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran. 8. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang digunakannnya saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya yang sudah jadi berasal dari pabrikan, tetapi juga segala bahan yang ada di sekitar anak, misalnya daun, tanah, batu-batuan, tanaman, dan sebagainya. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya. Anak yang terbiasa menggunakan alam dan lingkungan sekitar untuk belajar, akan berkembang lebih peka terhadap kesadaran untuk memelihara lingkungan. Telah dibaca sebanyak 18,255 Psikologipendidikan bermaksud untuk menerapkan psikologi ke dalam proses yang membawa pengubahan tingkah laku, dengan kata lain untuk mengajar. Sedangkan arti psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang belajar, pertumbuhan, dan kematangan individu serta penerapan prinsip – prinsip ilmiah terhadap reaksi manusia. 10 Prinsip-Prinsip Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013 . 1. Belajar melalui bermain Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain. Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak. 2. Berorientasi pada perkembangan anak Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak. 3. Berorientasi pada kebutuhan anak Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus. 4. Berpusat pada anak Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak. 5. Pembelajaran aktif Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami sendiri. 6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak. Pengembangan nilai- nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan. 7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan. 8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain. 9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk mengembangkan rasa saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak dengan anak lain. .